Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Zaid bin Haritsah: Sahabat Setia dan Anak Angkat Nabi Muhammad SAW



Zaid bin Haritsah adalah salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang memiliki kisah hidup yang menginspirasi. Ia adalah sosok yang setia, berdedikasi, dan mendapatkan keistimewaan menjadi anak angkat Nabi. Kisah hidupnya menjadi cermin kesetiaan, pengabdian, dan kecintaan kepada agama Islam serta Nabi Muhammad SAW.


Asal Usul dan Penemuan Zaid

Zaid bin Haritsah lahir di kalangan keluarga Arab bernama Haritsah bin Syarbil. Pada usia muda, Zaid menjadi korban perdagangan manusia dan dijual sebagai budak kepada keluarga Hakim bin Hizam. Kemudian, dia dibawa ke Mekah, di mana ia diperdagangkan kepada Khadijah, istri Nabi Muhammad SAW. Khadijah kemudian memberikan Zaid sebagai hadiah pernikahan kepada Nabi Muhammad.

Anak Angkat Nabi Muhammad

Nabi Muhammad menganggap Zaid seperti anak kandungnya sendiri. Karena itu, Nabi memberinya gelar "Zaid bin Muhammad." Namun, Allah menurunkan ayat dalam Al-Quran yang menghapuskan adopsi dan menegaskan garis keturunan Zaid, yaitu "Allah tidak menjadikan adopsi sebagai anak-anak kandungmu, tetapi hanya sebagai saudaramu dalam agama dan penerima belas kasih." (QS. Al-Ahzab [33]: 4).

Kesetiaan Zaid dalam Perang Uhud

Dalam perang Uhud, Zaid bin Haritsah menunjukkan kesetiaan dan keberanian yang luar biasa. Ia bertempur di samping Nabi Muhammad SAW dan terus membela beliau meskipun mengalami luka-luka yang parah. Kiprahnya di medan perang menjadi contoh inspiratif bagi para sahabat lainnya.

Keterlibatannya dalam Perjanjian Hudaibiyah

Zaid juga terlibat dalam perjanjian Hudaibiyah antara kaum Muslimin dan Quraisy Mekah. Ketika para utusan Quraisy datang untuk bernegosiasi dengan Nabi Muhammad, mereka meminta agar Zaid dikembalikan kepada mereka sebagai pembebasan tawanan. Namun, Zaid menolak, mengatakan bahwa dia telah menemukan kebahagiaan dan kehormatan di bawah perlindungan Nabi Muhammad dan agama Islam.

Wafatnya Zaid

Zaid bin Haritsah wafat sebagai seorang pahlawan dalam Pertempuran Mu'tah pada tahun 8 H. Dalam pertempuran tersebut, ia gugur sebagai seorang pejuang yang gagah berani di jalan Allah. Wafatnya Zaid merupakan kehilangan besar bagi Nabi Muhammad dan para sahabatnya.

Pesan Moral dari Kisah Zaid bin Haritsah

Kisah hidup Zaid bin Haritsah memberikan sejumlah pesan moral yang relevan dalam kehidupan sehari-hari:

a. Kesetiaan dan Pengabdian: Zaid menunjukkan kesetiaan dan dedikasinya kepada Nabi Muhammad dan agama Islam. Kesetiaan adalah sifat mulia yang harus kita pelajari dari kisah hidupnya.

b. Menghargai Anak Angkat: Meskipun adopsi fisik tidak diperbolehkan dalam Islam, menghargai dan mencintai anak angkat adalah nilai-nilai penting yang tetap relevan dalam kasih sayang keluarga.

c. Berani dalam Berjuang: Zaid bin Haritsah menunjukkan keberanian dan kegigihan dalam medan perang. Kisahnya mengajarkan kita untuk menjadi pribadi yang berani menghadapi tantangan dalam hidup.


Zaid bin Haritsah adalah sahabat Nabi Muhammad SAW yang berdedikasi tinggi, setia, dan penuh cinta kepada agama Islam. Keterlibatannya dalam perang dan kesetiaannya terhadap Nabi Muhammad menjadi teladan bagi kita semua. Kisah hidup Zaid mengajarkan nilai-nilai moral, seperti kesetiaan, menghargai anak angkat, dan keberanian. Semoga kisah hidupnya menjadi inspirasi bagi kita dalam mengikuti jejak para sahabat yang mulia dan mencintai agama Islam serta Rasulullah dengan tulus dan ikhlas.